Senin, 25 April 2011

coelenterata

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Istilah Colenterata diambil dari bahasa Yunani (Greek); coilos = rongga, enteron = usus. Gabungan dari istilah tersebut diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga mengindikasikan bahwa hewan Colenterata tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, melainkan hanya berupa nrongga sentral yang disebut coelenteron. Rongga tersebut berfungsi sebagai rongga pencernaan dan sekaligus berfungsi sebagai pengedar sari-sari makanan. Oleh karena itu rongga tersebut disebut juga sebagai rongga gastrovaskular.
Filum Coelenterata ada beberapa ahli yang menyebutnya dengan istilah Filum Cnidaria. Hewan-hewan yang termasuk dalam filum ini meliputi golongan Hydra, ubur-ubur, anemone laut, dan koral atau hewan karang. Hewan-hewan kelompok ini biasanya memiliki simetri tubuh yang bersifat radial, termasuk juga kelompok Ctenophora, sehingga disebut Radiata.
Dibandingkan dengan Filum Porifera, Filum Coelenterata lebih maju tingkat filogennya. Kalau Porifera disebut sebagai parazoa maka Coelenterata sudah disebut metazoa, walaupun masih primitive. Hal ini didasarkan atas kekompleksan stuktur tubuhnya. Porifera tubuhnya tersusun oleh banyak sel/multiseluler, yang berarti lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Protozoa yang tubuhnya hanya terdiri dengan satu sel saja dan masih bekerja secara individual. Sementara itu Coelenterata tubuhnya juga tersusun oleh banyak sel dan sudah membentuk jaringan, dan perkembangan organ tubuhnya jelas.





1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini mengangkat beberapa rumusan masalah yang harus diselesaikan, antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimanakah ciri-ciri umum dan khusus Coelenterata ?
2. Bagaimana pengklasifikasian Porifera ?
3. Bagaimanakah habitat Coelenterata ?
4. Bagaimanakah cara makan dan pencernaan makanan Coelenterata ?
5. Bagaimanakah respirasi dan ekskresi Coelenterata ?
6. Bagaimanakah cara bergerak Coelenterata ?
7. Bagaimanakah sistem dan susunan syaraf Coelenterata ?



1.3 Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, maka tujuan yang akan dicapai dari permasalahan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui ciri-ciri umum dan khusus Coelenterata
2. Dapat memahami dan mengerti pengklasifikasian Coelenterata
3. Dapat mengetahui habitat Coelenterata dengan jelas
4. Dapat mengetahui cara makan dan pencernaan makanan Coelenterata dengan jelas
5. Dapat mengetahui respirasi dan ekskresi Coelenterata dengan jelas
6. Dapat mengetahui cara bergerak Coelenterata dengan jelas
7. Dapat mengetahui sistem dan susunan syaraf Coelenterata dengan jelas




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Umum dan Khusus Coelenterata
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelenteron yang artinya rongga. Jadi, Coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tersebut digunakan sebagai alat pencernaan atau yang biasa disebut gastrovaskuler.

Namun filum Coelenterara lebih dikenal dengan nama Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya.

Ciri-ciri Umum Coelenterata :

1. Merupakan Hewan multiseluler Invertebrata
2. Habitatnya di laut atau air tawar
3. Struktur tubuhnya radial simetris
4. Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi organel-organel penyengat.
5. Tubuh simetri radial
6. Tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan.
7. Memiliki mulut sekaligus sebagai anus
8. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
9. Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.



http://s1005.photobucket.com/albums/af177/aditya_pandhu/?action=view¤t=cnidaria-medusa.png

http://s1005.photobucket.com/albums/af177/aditya_pandhu/?action=view¤t=cnidaria-medusa.png
Gambar 2.1 Pola dasar bentuk dan struktur tubuh Coelenterata dengan penampakan irisan membujur (Barnes, 1987).
(sumber: http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/coelenterata-theory.html)
Keterangan :
• Epidermis : epitelium luar berfungsi sebagai pelindung
• Gastrodermis : epitelium dalam berfungsi sebagai pencernaan, berasal dari bahan gelatin
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang.
• Gastovascular cavity : rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai usus
• Mesoglea : lapisan bukan sel yang terdapat di antara lapisan epidermis dan gastrodermis
• Mulut/anus : Mulut dan anus pada filum ceolenterata terdapat pada satu lubang
• Body stalk : batang tubuh
• Tentakel : organ tubuh yang dapat memanjang dan fleksibel

Ciri-ciri Khusus Coelenterata :

1. Tubuh radial simetris (silindris, globular atau spherikal).
2. Dinding tubuh diploblastik (dua lapis jaringan; ektoderm / epidermis dan endoderm / gastrodermis) yang memiliki sel jatang aatu penyengat.
3. Tubuh tidak beranus tetapi hanya bermulut yang dilengkapi dengan tentakel-tentakel di sekelilingnya.
4. Sistem pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga gastrovaskular.
5. Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi yang khusus.





2.2 Klasifikasi Coelenterata
2.2.1 Kelas Hydrozoa
Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan ada yang berkoloni (berkelompok). Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa jenis membentuk medusa.
Contoh : Hydra dan Obellia.

1. Hydra

Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh Hydra antara 10 mm - 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6-10 buah tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan. Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
Perkembangan Hydra terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui pembentukan tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8cHuYtNn_6b7vfJ5nk62Zut1f2jHvHHzdB5P4cmXfShjvlyjK0D2v8UoG-QslUSKxWPF8mZm3I83Yprr0FMmlje1Sy1K3ieccFuJgJUBwKUhDW2fSjzSyZQbSa-WrQnMOdts3-1wfHGs/s1600-h/gbr6ok.jpg
Gambar 2.2.1.1 Bagan perkembangbiakan seksual Hydra
(sumber : http://maritimku.blogspot.com/2009/03/kelas-hydrozoa.html)



2. Obelia
Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang atau berenang di air sebagai medusa. Polip pada Obelia dibedakan menjadi 2 jenis polip pada cabang-cabang yang tegak, yaitu :
a.Hydrant, yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencernakan makanan.
b.Gonangium, yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual, menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
Bagaimana perkembangbiakan Obelia? Perkembangbiakan Obelia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa..
Perkembangbiakan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan Obelia mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal) dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia. Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan pembentukan tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8cHuYtNn_6b7vfJ5nk62Zut1f2jHvHHzdB5P4cmXfShjvlyjK0D2v8UoG-QslUSKxWPF8mZm3I83Yprr0FMmlje1Sy1K3ieccFuJgJUBwKUhDW2fSjzSyZQbSa-WrQnMOdts3-1wfHGs/s1600-h/gbr6ok.jpg
Gambar 2.2.1.2 Daur Hidup Obelia
(sumber : http://maritimku.blogspot.com/2009/03/kelas-hydrozoa.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar